Bakti Baznas Kab. Kotim: Dari Kerupuk Hingga Pesantren Gratis, Perjalanan Bangkit Bapak Lukman

"Bakti Baznas Kab. Kotim: Dari Kerupuk Hingga Pesantren Gratis, Perjalanan Bangkit Bapak Lukman"

18/09/2025 | Humas Baznas Kotim

Dalam sebuah rumah sederhana di Kotawaringin Timur, asap penggorengan kerupuk mengepul setiap pagi. Bapak Lukman (45), dengan penuh ketekunan, mengaduk-aduk adonan kerupuk yang suatu hari ia impikan bisa mengubah hidup banyak orang. Setelah sempat terpuruk akibat pandemi, bantuan modal usaha dari **Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur** mengantarkannya pada kebangkitan bukan hanya untuk ekonominya, tetapi juga untuk mimpi besarnya: membangun pesantren gratis bagi anak-anak putus sekolah. "Ini bukan sekadar tentang kerupuk, tapi tentang harapan yang harus kita wujudkan bersama," ujarnya dengan mata berbinar. 

Pandemi lalu menghantam usaha kerupuk Bapak Lukman. Dari yang sebelumnya bisa memasok ke beberapa warung, ia hanya bisa bertahan dengan pesanan kecil. "Waktu itu, saya hampir putus asa. Tapi saya yakin, Allah pasti beri jalan," kenangnya. Bantuan modal sebesar Rp 2,5 juta dari **Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur** menjadi titik terang. Kini, ia tidak hanya memasok ke warung-warung kecil, tetapi juga ke tiga perusahaan besar yang mencakup 50 warung. "Alhamdulillah, sekarang kita bahkan bisa menjajaki perluasan ke 6-10 perusahaan," ucapnya dengan suara penuh syukur. 

Setiap hari, Bapak Lukman dan istri berjuang mengelola usaha dengan peralatan sederhana. Mereka bergantung pada cuaca untuk menggoreng kerupuk, karena belum mampu membeli oven pengering. "Kalau hujan, kita tidak bisa produksi. Tapi kita tidak menyerah," katanya. Bantuan **Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur** digunakan untuk membeli bahan baku, tabung gas, dan kompor—langkah kecil yang membawa perubahan besar. 

Bapak Lukman tidak ingin sukses sendiri. Ia berencana melibatkan tetangga-tetangganya, terutama janda dan keluarga kurang mampu, dalam usahanya. "Saya ingin mereka juga merasakan kemandirian ekonomi. Kita harus bangun bersama," tekannya. Ia percaya, usaha kecil ini bisa menjadi pintu rezeki bagi banyak orang. 

Di balik setiap kerupuk yang digoreng, tersimpan cita-cita luhur Bapak Lukman: mendirikan pesantren gratis untuk anak-anak putus sekolah. "Banyak anak di sini tidak bisa mengaji dan putus sekolah karena biaya. Saya ingin mereka punya tempat belajar tanpa harus memikirkan uang," ujarnya dengan suara bergetar. Baginya, ini adalah panggilan hati yang tidak bisa ditunda lagi. 

Bapak H. Sutimin S.H., Ketua **Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur**, menyampaikan kebanggaannya pada perjuangan Bapak Lukman: 

*"Kisah Bapak Lukman adalah bukti bahwa zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang disalurkan melalui Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur benar-benar mampu mengubah hidup. Kami berharap masyarakat Kotawaringin Timur terus mempercayakan ZIS-nya kepada Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur, karena setiap rupiah akan kami salurkan kepada yang tepat dan berdampak nyata, seperti yang terjadi pada Bapak Lukman. Mari bersama kita wujudkan kemandirian umat dan masa depan yang lebih baik."* 

Bapak Lukman juga berpesan kepada masyarakat: "Jangan ragu untuk berzakat, infak, atau sedekah melalui **Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur**. Saya sendiri merasakan betul dampaknya. Bantuan itu bukan hanya menguatkan ekonomi, tetapi juga memulihkan harapan." 

Perjuangan Bapak Lukman adalah cerita tentang ketekunan yang berbuah keberkahan. Dari usaha kerupuk sederhana, lahir mimpi besar yang suatu hari akan menyentuh banyak hati. Dengan dukungan **Baznas Kabupaten Kotawaringin Timur** dan partisipasi masyarakat melalui ZIS, bukan tidak mungkin pesantren gratis itu akan segera terwujud—menjadi cahaya untuk generasi penerus yang lebih cerah. 

KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12