Di tengah terik matahari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, seorang ibu paruh baya dengan senyum tulus menjaga kios buah sederhananya. Dialah Ibu Adniyah, pejuang ekonomi keluarga yang kini bangkit berkat bantuan modal usaha dari BAZNAS. Kisahnya bukan sekadar tentang angka dan keuntungan, tetapi tentang keyakinan, harapan, dan kebahagiaan yang ia bagikan kepada sesama. 

Sebelum mendapat bantuan, Ibu Adniyah hanya mengandalkan satu kios kecil dengan stok buah terbatas. Hasilnya pas-pasan, cukup untuk makan sehari-hari tanpa bisa menabung atau berkembang. "Dulu, kalau buah habis ya harus nunggu dulu. Kadang kosong, kadang harganya naik karena stok sedikit," kenangnya dengan suara lembut. 

Bantuan modal usaha dari BAZNAS menjadi angin segar bagi Ibu Adniyah. Ia tak hanya menambah stok buah, tetapi juga mulai membeli langsung dari petani lokal di KM 26 Agro, Sampit, sehingga harganya lebih terjangkau. "Sekarang bisa beli 3-4 pikul per bulan. Alhamdulillah, buahnya laris, bahkan pesanan buah naga dan pisang terus ada," ujarnya dengan mata berbinar. 

Yang paling menyentuh, Ibu Adniyah tak hanya memikirkan keluarganya. Dengan penghasilan yang kini lebih stabil, ia rutin berbagi kepada tetangga dan masyarakat sekitar. "Hasilnya dibagi tiga: untuk makan, modal, dan simpanan. Tapi saya selalu sisihkan untuk sumbangan ke mesjid atau yang membutuhkan," katanya dengan rendah hati. 

Ketua BAZNAS Kabupaten Kotawaringin Timur, Bapak H. Sutimin, S.H, turut menyampaikan harapannya: *"Kami berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku UMKM seperti Ibu Adniyah. Bantuan ini bukan sekadar materi, tapi investasi sosial untuk membangun kemandirian dan ekonomi kerakyatan. Semoga kisah beliau menginspirasi lebih banyak lagi masyarakat untuk bangkit dan berdaya."* 

Ibu Adniyah berharap usahanya terus berkembang agar bisa menjual lebih banyak varietas buah dan membantu lebih banyak orang. "Terima kasih BAZNAS. Semoga rezekinya dilancarkan, dan bantuannya sampai ke yang tepat seperti saya," ucapnya dengan suara bergetar penuh syukur. 

Kisah Ibu Adniyah adalah bukti bahwa bantuan yang tepat sasaran bukan hanya mengubah ekonomi, tetapi juga memulihkan harga diri dan menyebarkan kebaikan. Di balik kios buah sederhananya, tersimpan pelajaran berharga: ketangguhan hati dan kemauan untuk berbagi adalah kunci kebahagiaan yang sesungguhnya.